B-Cak 08 September 2010
B – Cak
Live Studio 21 JTV, pkl: 21.00 – 22.00
( Eps: 08 September 2010 )
Fragmen : Mementukan 1 Syawal 1431 H
Presenter A : sedang serius menghitung-hitung hari dengan jari-jari tangannya dan kadang menghitung di atas kertas dan kadang naik ke atas tangga mengamati bulan apakah sudah tak nampak.
Presenter B : menanyakan ke Presenter A tentang apa yang sedang dilakukan?
Presenter A : baiklah daripada kita sama-sama bingung, berikut ini Insya Allaah dapat dijadikan rujukan, yaitu tema Berita Terkini
Umat Islam di Indonesia Diperkirakan ber-Idul Fitri hari Jumat (sumber: Jawa Pos)
JAKARTA - Sore ini (8/9), Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat untuk menentukan akhir Ramadan 1431 H. Menteri Agama Suryadharma Ali memperkirakan Rabu sore ini hilal masih belum terlihat. Dengan demikian, seluruh umat Islam di Indonesia diperkirakan akan ber-Idul Fitri secara bersamaan pada Jumat, 10 September.
''Ada kecenderungan tanggal 10 September. Tapi, belum bisa diputuskan, bergantung sidang isbat nanti. Diperkirakan, pada tanggal 8 (hari ini, Red) hilal masih di bawah minus 2 derajat. Jadi, tidak terlihat,'' jelas Suryadharma setelah rapat tentang komite pendidikan di Kantor Wapres, Jakarta, kemarin (7/9).
Jika hilal belum terlihat, menurut Suryadharma, puasa Ramadan digenapkan menjadi 30 hari, yakni hingga Kamis, 9 September besok. ''Dengan demikian, Lebarannya mungkin pada 10 September,'' kata ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Dua ormas Islam terbesar, yakni NU dan Muhammadiyah, tahun ini bersamaan dalam menentukan awal Ramadan, yakni pada 11 Agustus lalu. Mengenai kemungkinan adanya ormas yang berbeda dalam menentukan hari Idul Fitri, Suryadharma pun tidak menutup kemungkinan tersebut.
''Memang ormas punya cara menghitung sendiri-sendiri. Selama ini kami berikan kebebasan untuk menentukan caranya. Kemarin atau dua hari lalu Kemenag melakukan komunikasi kepada kelompok masyarakat yang melakukan hisab atau rukyat,'' paparnya.
Sementara itu, Thomas Djamaludin, profesor riset astronomi dan astrofisika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), mengatakan, menurut hitungan astronomi, 1 Syawal memang jatuh pada Jumat, 10 September 2010. ''Karena besok (hari ini, Red) bulan masih di bawah ufuk sehingga semua kriteria belum masuk awal Syawal,'' terangnya.
Pemerintah dan sejumlah ormas Islam meyakini penetapan 1 Syawal 1431 H yang menandai Idul Fitri akan menghasilkan putusan yang sama. Karena itu, pemerintah terus mendorong ormas-ormas Islam Indonesia untuk membuat kesepakatan kriteria penentuan awal dan akhir bulan, terutama Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH Said Aqil Siradj yakin tidak akan terjadi perbedaan. Menurut perhitungan NU, jika puasa selama 30 hari, berarti Idul Fitri jatuh pada 10 September. ''Tapi, kalaupun terjadi perbedaan, itu hal biasa. Sebab, masing-masing berdasar kepada kriteria yang dianut,'' ujar Said Aqil.
Menurut kiai asal Cirebon, Jawa Barat, tersebut, perbedaan penetapan hari raya tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi itu bukan hal baru di Indonesia.
Organisasi Islam di Indonesia, menurut dia, sebenarnya telah mencoba upaya untuk mengurangi kemungkinan perbedaan dalam penetapan hari raya. Namun, upaya itu belum mendapatkan banyak hasil. ''Upaya meminimalkan perbedaan tak semudah itu karena dasar pijakannya beda,'' katanya.
Dia menyebutkan, meski NU memakai metode hisab dalam penyusunan kalender Islam, dalam menetapkan hari raya tetap mengacu kepada metode rukyat atau pengamatan secara langsung terhadap bulan. ''Kami juga mengerti hisab. Tapi, mengacu kepada hadis Nabi, masalahnya bukan ada bulan atau tidak, tapi bulannya kelihatan atau tidak. Ini acuan NU,'' bebernya.
Kepala Subdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Kemenag Muhyiddin mengatakan, sejak 1992 pemerintah telah berupaya menjembatani pembahasan hilal antara ormas yang ada. Termasuk di dalamnya memberikan arahan kepada ormas yang sering mendahului awal dan akhir Ramadan, seperti, An-Nadzir (Gowa), Naqsyabandiyah Khalidiyah (Jombang), Naqsyabandiyah (Padang), dan Sattariyah (Medan).
Tetapi, menurut dia, upaya itu menemui kendala. Setiap pihak mempertahankan pendapat masing-masing dan mengklaim argumen yang disampaikan benar. Dengan demikian, terkesan pihak yang berbeda pendapat tidak mencari solusi yang terbaik untuk kebersamaan umat. Padahal, dana untuk kegiatan hisab dan rukyat pada 2009 sangat terbatas, yakni Rp 400 juta.
''Akar persoalan bukan kriteria hilal, melainkan kemauan masing-masing pihak untuk mendiskusikan dan mencari kesepakatan,'' tandasnya.
(* PRESENTER TOLONG MENYAMPAIKAN BAHWA PERBEDAAN DALAM PENETAPAN HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1431 H ADALAH SEBUAH RAHMAH DARI ALLAAH TA’ALA DAN MENGINGATKAN UNTUK LEBIH MEMPERSIAPKAN SEGALA SESUATUNYA DENGAN BAIK DALAM MELAKUKAN PERJALANAN MUDIK LEBARAN + LEBIH MENJAGA RUMAH YANG DITINGGAL DALAM KEADAAN KOSONG/ SEPI PENGHUNINYA )
Cuaca Buruk Bakal Temani Pemudik
JAKARTA - Cuaca buruk bakal menemani perjalanan para pemudik hingga ke kota-kota tujuan. Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang akan melanda berbagai wilayah di Pulau Jawa dan mengganggu arus mudik Lebaran.
''Terutama, pengendara sepeda motor harus bersiap dengan hujan dan cuaca buruk.'' Demikian imbauan resmi BMKG kepada pemudik di Jakarta kemarin (7/9).
Di Pulau Sumatera, khususnya di Bandar Lampung, cuaca diprediksi cukup cerah. Namun, gangguan cuaca buruk diperkirakan terjadi di jalur pantura Kabupaten Indramayu (Jabar), jalan arteri Kabupaten Karawang (Jabar), jalur pantura Kota Pekalongan hingga Kabupaten Batang (Jateng), serta jalur tengah mulai perbatasan Kabupaten Sleman (DIJ) hingga Kabupaten Magelang (Jateng). '' Hujan akan turun pada H-3 hingga H-2 Lebaran di seluruh wilayah Jawa,'' jelas laporan BMKG itu.
Pemudik yang menggunakan jalur darat harus berhati-hati karena jalanan akan licin. Kondisi itu juga berpotensi menimbulkan kemacetan di jalur mudik. Namun, diperkirakan maskapai pelayaran dan penerbangan tidak akan terganggu karena curah hujan tidak terlalu tinggi.
''Tidak akan ada gelombang di lautan yang terlalu tinggi sehingga tidak akan mengganggu pelayaran. Penerbangan juga tidak akan terganggu. Jarak pandang pilot diperkirakan masih mencukupi.'' Demikian penjelasan BMKG.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak menambahkan, seluruh jalur nasional tahun ini siap menampung arus mudik. Perbaikan dan peningkatan jalur-jalur tersebut sudah 95 persen. Dia mengungkapkan, Kementerian PU sudah mengerahkan 10 tim untuk menginspeksi persiapan jalur mudik 2010. Berdasar pantauan tim, tinggal 5 persen di antara sekitar 11 ribu kilometer (km) jalan nasional dan 4.200 km jalur alternatif mudik yang masih diperbaiki.
''Rute-rute jalan yang telah diinspeksi, antara lain, lima jalur lintas Sumatera, tiga jalur lintas Jawa, lima jalur lintas Pulau Bali, empat jalur lintas Sulawesi Selatan, dan tiga jalur Kalimantan Selatan,'' ungkapnya.
Lima rute jalan tersebut adalah lintas timur Sumatera sepanjang 1.985 km, lintas pantai timur (240 km), lintas tengah (1.805 km), jalur penghubung lintas (797 km), dan jalan tol (34,4 km). Tiga jalur di Pulau Jawa adalah pantura (1.182 km), lintas tengah (1.056 km), dan lintas selatan (1.270 km).
Jalur di Pulau Bali adalah lintas selatan Gilimanuk-Padangbai (161 km), lintas utara Gilimanuk-Padangbai (190 km), Singaraja-Mengwitani (61 km), Kubutambahan-Gianyar (50 km), dan Denpasar-Kusumba-Padangbai (39,7 km).
Jalur keempat adalah Sulawesi Selatan, Makassar-Sulawesi Barat perbatasan (255 km), Makassar-Palopo (565 km), Makassar-Watampone (108 km), dan Makassar-Bulukumba-Watampone (250 km). Jalur terakhir adalah lintas Kalimantan Selatan, yakni Banjarmasin-Balikpapan (641,9 km), Banjarmasin-Palangkaraya (189,4 km), dan Banjarmasin-Batubabi (342,2 km).
Hermanto menyatakan, pemerintah menghentikan pembangunan jalan pada H-10 dan H+10 Lebaran. Beberapa lokasi yang sedang diperbaiki adalah di Jambi, Muaratebesi-Sei Bengkal dan Muaratebesi-Pauh.
Di Lampung, terdapat perbaikan gorong-gorong di Bakauheuni-Kalianda. Di Banten sedang dibangun flyover Merak dan flyover di Balaraja serta rekondisi jalan tol Jakarta-Merak. Di Jabar, ada pengerjaan recycling Cikampek-Palimanan II Sukamandi, flyover Gebang, dan longsoran Cadas Pangeran. Di bagian selatan Jabar, ada penanganan beton di Cileunyi dan pembangunan lingkar Nagreg (H-10 dan H+10 Lebaran bisa difungsikan).
Pembangunan jalan juga dilakukan di Jateng seperti di Losari Pejagan, Tegal-Pemalang, serta perbaikan Jembatan Ampel. Di Jatim, ada penanganan Widang Lamongan, peninggian jalan 80 cm di sekitar lumpur Lapindo, dan lain-lain. ''Diharapkan kapasitas jalan bisa maksimal,'' ujarnya. (zul/c5/agm)
Fragmen Nona Ana In-Frame :
Nona Ana : Dengan menenteng tas ransel atau barang bawaan yang sepertinya berat, Nona Ana ber-ekspresi kesal
Presenter Lainnya : Menanyakan ke Nona Ana apa mau mudik?
Nona Ana : Menjawab bahwa dia habis pulang kulakan tas dan nunggu taxi lewat, dilanjutkan baca tips aman
TIPS NONA ANA :
TIPS AMAN NAIK TAXI
01. Pesan taksi melalui telpon, Berarti ada catatan pesanan di perusahaan taksi.
02. Pilih armada taksi yang memiliki nomor pemesanan sertalayanan pengaduan, Ini untuk memastikan kredibilitas taksi dan untuk mempermudah melakukan pengaduan.
03. Mencari taksi langsung ke pangkalan resminya, misalnya hotel atau pusat perbelanjaan.
04. Bila memang terpaksa mencari taksi di jalan, Pilih armada taksi yang sudah dikenal. Jangan terkecoh warna taksi. Lihat logo dan nama perusahaannya.
05. Pastikan menunggu taksi di tempat yang ramai dan berpenerangan baik ketika malam.
06. Perhatikan ciri khas armada taksi seperti nomor lambung dan pelat nomor kendaraan.
07. Setelah masuk, perhatikan apakah di dalam taksi terdapat ciri-ciri khas taksi pada umumnya.
08. Periksa apakah foto di kartu pengenal pengemudi sama dengan wajah pengemudinya. Selain itu apakah stiker nomor lambung yang tertera di dalam sama dengan nomor lambung di bagian luar.
09. Bila memasuki taksi dari kantor, minta petugas keamanan mencatat jenis dan nomor lambung taksi.
10. Bila menyetop taksi di jalan, informasikan kepada teman atau saudara jenis taksi yang digunakan beserta nomor lambungnya.
Padahal dengan memilih taksi dan membayar lebih mahal kita berharap mendapat keamanan dan kenyamanan. Namun rupanya dengan bayaran mahal saja kini tak ada jaminan keamanan dan kenyamanan. Untuk itu kewaspadaan tetap mesti kita miliki. Mudah-mudahan tips di atas bisa membantu kita agar aman naik taksi !!!
Live Studio 21 JTV, pkl: 21.00 – 22.00
( Eps: 08 September 2010 )
Fragmen : Mementukan 1 Syawal 1431 H
Presenter A : sedang serius menghitung-hitung hari dengan jari-jari tangannya dan kadang menghitung di atas kertas dan kadang naik ke atas tangga mengamati bulan apakah sudah tak nampak.
Presenter B : menanyakan ke Presenter A tentang apa yang sedang dilakukan?
Presenter A : baiklah daripada kita sama-sama bingung, berikut ini Insya Allaah dapat dijadikan rujukan, yaitu tema Berita Terkini
Umat Islam di Indonesia Diperkirakan ber-Idul Fitri hari Jumat (sumber: Jawa Pos)
JAKARTA - Sore ini (8/9), Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat untuk menentukan akhir Ramadan 1431 H. Menteri Agama Suryadharma Ali memperkirakan Rabu sore ini hilal masih belum terlihat. Dengan demikian, seluruh umat Islam di Indonesia diperkirakan akan ber-Idul Fitri secara bersamaan pada Jumat, 10 September.
''Ada kecenderungan tanggal 10 September. Tapi, belum bisa diputuskan, bergantung sidang isbat nanti. Diperkirakan, pada tanggal 8 (hari ini, Red) hilal masih di bawah minus 2 derajat. Jadi, tidak terlihat,'' jelas Suryadharma setelah rapat tentang komite pendidikan di Kantor Wapres, Jakarta, kemarin (7/9).
Jika hilal belum terlihat, menurut Suryadharma, puasa Ramadan digenapkan menjadi 30 hari, yakni hingga Kamis, 9 September besok. ''Dengan demikian, Lebarannya mungkin pada 10 September,'' kata ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Dua ormas Islam terbesar, yakni NU dan Muhammadiyah, tahun ini bersamaan dalam menentukan awal Ramadan, yakni pada 11 Agustus lalu. Mengenai kemungkinan adanya ormas yang berbeda dalam menentukan hari Idul Fitri, Suryadharma pun tidak menutup kemungkinan tersebut.
''Memang ormas punya cara menghitung sendiri-sendiri. Selama ini kami berikan kebebasan untuk menentukan caranya. Kemarin atau dua hari lalu Kemenag melakukan komunikasi kepada kelompok masyarakat yang melakukan hisab atau rukyat,'' paparnya.
Sementara itu, Thomas Djamaludin, profesor riset astronomi dan astrofisika, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), mengatakan, menurut hitungan astronomi, 1 Syawal memang jatuh pada Jumat, 10 September 2010. ''Karena besok (hari ini, Red) bulan masih di bawah ufuk sehingga semua kriteria belum masuk awal Syawal,'' terangnya.
Pemerintah dan sejumlah ormas Islam meyakini penetapan 1 Syawal 1431 H yang menandai Idul Fitri akan menghasilkan putusan yang sama. Karena itu, pemerintah terus mendorong ormas-ormas Islam Indonesia untuk membuat kesepakatan kriteria penentuan awal dan akhir bulan, terutama Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) KH Said Aqil Siradj yakin tidak akan terjadi perbedaan. Menurut perhitungan NU, jika puasa selama 30 hari, berarti Idul Fitri jatuh pada 10 September. ''Tapi, kalaupun terjadi perbedaan, itu hal biasa. Sebab, masing-masing berdasar kepada kriteria yang dianut,'' ujar Said Aqil.
Menurut kiai asal Cirebon, Jawa Barat, tersebut, perbedaan penetapan hari raya tidak perlu dibesar-besarkan, apalagi itu bukan hal baru di Indonesia.
Organisasi Islam di Indonesia, menurut dia, sebenarnya telah mencoba upaya untuk mengurangi kemungkinan perbedaan dalam penetapan hari raya. Namun, upaya itu belum mendapatkan banyak hasil. ''Upaya meminimalkan perbedaan tak semudah itu karena dasar pijakannya beda,'' katanya.
Dia menyebutkan, meski NU memakai metode hisab dalam penyusunan kalender Islam, dalam menetapkan hari raya tetap mengacu kepada metode rukyat atau pengamatan secara langsung terhadap bulan. ''Kami juga mengerti hisab. Tapi, mengacu kepada hadis Nabi, masalahnya bukan ada bulan atau tidak, tapi bulannya kelihatan atau tidak. Ini acuan NU,'' bebernya.
Kepala Subdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Kemenag Muhyiddin mengatakan, sejak 1992 pemerintah telah berupaya menjembatani pembahasan hilal antara ormas yang ada. Termasuk di dalamnya memberikan arahan kepada ormas yang sering mendahului awal dan akhir Ramadan, seperti, An-Nadzir (Gowa), Naqsyabandiyah Khalidiyah (Jombang), Naqsyabandiyah (Padang), dan Sattariyah (Medan).
Tetapi, menurut dia, upaya itu menemui kendala. Setiap pihak mempertahankan pendapat masing-masing dan mengklaim argumen yang disampaikan benar. Dengan demikian, terkesan pihak yang berbeda pendapat tidak mencari solusi yang terbaik untuk kebersamaan umat. Padahal, dana untuk kegiatan hisab dan rukyat pada 2009 sangat terbatas, yakni Rp 400 juta.
''Akar persoalan bukan kriteria hilal, melainkan kemauan masing-masing pihak untuk mendiskusikan dan mencari kesepakatan,'' tandasnya.
(* PRESENTER TOLONG MENYAMPAIKAN BAHWA PERBEDAAN DALAM PENETAPAN HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1431 H ADALAH SEBUAH RAHMAH DARI ALLAAH TA’ALA DAN MENGINGATKAN UNTUK LEBIH MEMPERSIAPKAN SEGALA SESUATUNYA DENGAN BAIK DALAM MELAKUKAN PERJALANAN MUDIK LEBARAN + LEBIH MENJAGA RUMAH YANG DITINGGAL DALAM KEADAAN KOSONG/ SEPI PENGHUNINYA )
Cuaca Buruk Bakal Temani Pemudik
JAKARTA - Cuaca buruk bakal menemani perjalanan para pemudik hingga ke kota-kota tujuan. Menurut prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk berupa hujan deras disertai angin kencang akan melanda berbagai wilayah di Pulau Jawa dan mengganggu arus mudik Lebaran.
''Terutama, pengendara sepeda motor harus bersiap dengan hujan dan cuaca buruk.'' Demikian imbauan resmi BMKG kepada pemudik di Jakarta kemarin (7/9).
Di Pulau Sumatera, khususnya di Bandar Lampung, cuaca diprediksi cukup cerah. Namun, gangguan cuaca buruk diperkirakan terjadi di jalur pantura Kabupaten Indramayu (Jabar), jalan arteri Kabupaten Karawang (Jabar), jalur pantura Kota Pekalongan hingga Kabupaten Batang (Jateng), serta jalur tengah mulai perbatasan Kabupaten Sleman (DIJ) hingga Kabupaten Magelang (Jateng). '' Hujan akan turun pada H-3 hingga H-2 Lebaran di seluruh wilayah Jawa,'' jelas laporan BMKG itu.
Pemudik yang menggunakan jalur darat harus berhati-hati karena jalanan akan licin. Kondisi itu juga berpotensi menimbulkan kemacetan di jalur mudik. Namun, diperkirakan maskapai pelayaran dan penerbangan tidak akan terganggu karena curah hujan tidak terlalu tinggi.
''Tidak akan ada gelombang di lautan yang terlalu tinggi sehingga tidak akan mengganggu pelayaran. Penerbangan juga tidak akan terganggu. Jarak pandang pilot diperkirakan masih mencukupi.'' Demikian penjelasan BMKG.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Hermanto Dardak menambahkan, seluruh jalur nasional tahun ini siap menampung arus mudik. Perbaikan dan peningkatan jalur-jalur tersebut sudah 95 persen. Dia mengungkapkan, Kementerian PU sudah mengerahkan 10 tim untuk menginspeksi persiapan jalur mudik 2010. Berdasar pantauan tim, tinggal 5 persen di antara sekitar 11 ribu kilometer (km) jalan nasional dan 4.200 km jalur alternatif mudik yang masih diperbaiki.
''Rute-rute jalan yang telah diinspeksi, antara lain, lima jalur lintas Sumatera, tiga jalur lintas Jawa, lima jalur lintas Pulau Bali, empat jalur lintas Sulawesi Selatan, dan tiga jalur Kalimantan Selatan,'' ungkapnya.
Lima rute jalan tersebut adalah lintas timur Sumatera sepanjang 1.985 km, lintas pantai timur (240 km), lintas tengah (1.805 km), jalur penghubung lintas (797 km), dan jalan tol (34,4 km). Tiga jalur di Pulau Jawa adalah pantura (1.182 km), lintas tengah (1.056 km), dan lintas selatan (1.270 km).
Jalur di Pulau Bali adalah lintas selatan Gilimanuk-Padangbai (161 km), lintas utara Gilimanuk-Padangbai (190 km), Singaraja-Mengwitani (61 km), Kubutambahan-Gianyar (50 km), dan Denpasar-Kusumba-Padangbai (39,7 km).
Jalur keempat adalah Sulawesi Selatan, Makassar-Sulawesi Barat perbatasan (255 km), Makassar-Palopo (565 km), Makassar-Watampone (108 km), dan Makassar-Bulukumba-Watampone (250 km). Jalur terakhir adalah lintas Kalimantan Selatan, yakni Banjarmasin-Balikpapan (641,9 km), Banjarmasin-Palangkaraya (189,4 km), dan Banjarmasin-Batubabi (342,2 km).
Hermanto menyatakan, pemerintah menghentikan pembangunan jalan pada H-10 dan H+10 Lebaran. Beberapa lokasi yang sedang diperbaiki adalah di Jambi, Muaratebesi-Sei Bengkal dan Muaratebesi-Pauh.
Di Lampung, terdapat perbaikan gorong-gorong di Bakauheuni-Kalianda. Di Banten sedang dibangun flyover Merak dan flyover di Balaraja serta rekondisi jalan tol Jakarta-Merak. Di Jabar, ada pengerjaan recycling Cikampek-Palimanan II Sukamandi, flyover Gebang, dan longsoran Cadas Pangeran. Di bagian selatan Jabar, ada penanganan beton di Cileunyi dan pembangunan lingkar Nagreg (H-10 dan H+10 Lebaran bisa difungsikan).
Pembangunan jalan juga dilakukan di Jateng seperti di Losari Pejagan, Tegal-Pemalang, serta perbaikan Jembatan Ampel. Di Jatim, ada penanganan Widang Lamongan, peninggian jalan 80 cm di sekitar lumpur Lapindo, dan lain-lain. ''Diharapkan kapasitas jalan bisa maksimal,'' ujarnya. (zul/c5/agm)
Fragmen Nona Ana In-Frame :
Nona Ana : Dengan menenteng tas ransel atau barang bawaan yang sepertinya berat, Nona Ana ber-ekspresi kesal
Presenter Lainnya : Menanyakan ke Nona Ana apa mau mudik?
Nona Ana : Menjawab bahwa dia habis pulang kulakan tas dan nunggu taxi lewat, dilanjutkan baca tips aman
TIPS NONA ANA :
TIPS AMAN NAIK TAXI
01. Pesan taksi melalui telpon, Berarti ada catatan pesanan di perusahaan taksi.
02. Pilih armada taksi yang memiliki nomor pemesanan sertalayanan pengaduan, Ini untuk memastikan kredibilitas taksi dan untuk mempermudah melakukan pengaduan.
03. Mencari taksi langsung ke pangkalan resminya, misalnya hotel atau pusat perbelanjaan.
04. Bila memang terpaksa mencari taksi di jalan, Pilih armada taksi yang sudah dikenal. Jangan terkecoh warna taksi. Lihat logo dan nama perusahaannya.
05. Pastikan menunggu taksi di tempat yang ramai dan berpenerangan baik ketika malam.
06. Perhatikan ciri khas armada taksi seperti nomor lambung dan pelat nomor kendaraan.
07. Setelah masuk, perhatikan apakah di dalam taksi terdapat ciri-ciri khas taksi pada umumnya.
08. Periksa apakah foto di kartu pengenal pengemudi sama dengan wajah pengemudinya. Selain itu apakah stiker nomor lambung yang tertera di dalam sama dengan nomor lambung di bagian luar.
09. Bila memasuki taksi dari kantor, minta petugas keamanan mencatat jenis dan nomor lambung taksi.
10. Bila menyetop taksi di jalan, informasikan kepada teman atau saudara jenis taksi yang digunakan beserta nomor lambungnya.
Padahal dengan memilih taksi dan membayar lebih mahal kita berharap mendapat keamanan dan kenyamanan. Namun rupanya dengan bayaran mahal saja kini tak ada jaminan keamanan dan kenyamanan. Untuk itu kewaspadaan tetap mesti kita miliki. Mudah-mudahan tips di atas bisa membantu kita agar aman naik taksi !!!
Komentar
Posting Komentar