B-Cak 18 September 2010

[ Sabtu, 18 September 2010 ]
Protes Rencana Hari Pembakaran Alquran Internasional Berlanjut

TEHERAN - Gelombang protes terhadap rencana Hari Pembakaran Alquran Internasional terus berlanjut. Kali ini, demonstrasi besar terjadi di beberapa negara-negara muslim. Salah satu yang terbesar adalah aksi demonstrasi di Teheran, Iran, kemarin (17/9).

Puluhan ribu warga Iran, pria maupun wanita, anak-anak, hingga orang tua, berkumpul di alun-alun besar Teheran setelah salat Jumat. Mereka meneriakkan kecaman. Misalnya, ''Matilah Amerika!'' dan ''Matilah agamawan Zionis!'' Gelombang demonstrasi besar lain juga belum mandek di Somalia, Afghanistan, India, Pakistan, dan Iraq.

Selain berseru-seru, mereka melambai-lambaikan poster berisi kecaman terhadap rencana jahat pembakaran Alquran tersebut. Demonstran juga membawa poster Terry Jones, ''agamawan'' dari Florida yang mencanangkan hari pembakaran Alquran pada 11 September. Potret Jones dimodifikasi sedemikian rupa. Dahinya diberi tanduk melengkung dan wajahnya dibuat merah. Persis setan. Tulisan di poster itu juga meneguhkan potret tersebut: Jones adalah iblis!

Jones, pemimpin Dove World Outreach Center (DWOC) -sekte kecil dengan umat 50 orang-, memang membuat rencana gila tersebut untuk memperingati 9 tahun tragedi serangan teroris kepada gedung World Trade Center, New York, 11 September 2001. Melalui akun Facebook, Jones menyerukan kepada orang agar membakar Alquran yang dinilainya sebagai sumber inspirasi para teroris.

Tak kurang dari Presiden AS Barack Obama, Menteri Pertahanan Robert Gates, Takhta Suci Vatikan, hingga komunitas evangelis (penginjil) AS mengecam rencana tersebut. Belum lagi gelombang protes dari umat muslim di seluruh penjuru jagat.

Sebagaimana diberitakan, Jones akhirnya membatalkan rencana konyolnya. Meskipun, dia berdalih bahwa pembatalan itu berkat ''wangsit'' Tuhan. Meski rencana besar itu gagal, aksi dan upaya sporadis penistaan Alquran tetap terjadi.

Misalnya, aksi perobekan lembaran Alquran di dekat Gedung Putih pada 11 September. Di depan markas DWOC di Florida, polisi juga menangkap seseorang yang kedapatan membawa Alquran dan alat pembakar. Sedangkan di New York, seorang bernama Derek Fenton juga tertangkap membakar kitab suci itu. Fenton akhirnya dipecat dari pekerjaannya.

''Upaya pembakaran itu adalah bentuk keputusasaan arogansi Barat terhadap kekuatan negara muslim yang tak terkalahkan,'' ungkap Ayatollah Ahmad Jannai, seorang imam yang kemarin memimpin demonstrasi di Iran, kepada Islamic Republic News Agency sebagaimana dikutip CNN.

Sementara itu, kepolisian Gainesville, Florida, tempat DWOC bermarkas, menyatakan sudah mengeluarkan uang keamanan USD 200 ribu (sekitar Rp 1,8 miliar). Menurut Mayor Polisi Rick Hanna, lebih dari 200 petugas disiagakan di sekitar gedung DWOC, universitas, hingga mal. Sekitar 160 deputi serif juga bersiaga untuk menangkal protes terhadap aksi gila DWOC. Kepolisian pun meminta DWOC yang dipimpin Terry Jones mengganti uang keamanan itu.

Namun, Russ Blackburn, pengelola kota Gainesville, menyatakan tak tahu apakah pemerintah kota punya kekuatan legal memaksa DWOC mengganti uang keamanan tersebut. (AP/c4/dos)



[ Sabtu, 18 September 2010 ]
Singa Afrika bernama Osama Akhirnya Mati ,Sempat Jalan Ngesot

SURABAYA - Satu lagi, satwa koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) mati. Kali ini, singa Afrika bernama Osama ditemukan tak bernyawa, Kamis malam (16/9). Hewan asli benua hitam itu mati akibat penyakit kronis yang diderita sejak lama.

Singa jantan berusia 11 tahun tersebut selama ini memang sudah menderita beberapa penyakit. Akibatnya, lebih dari tiga bulan hewan itu harus tinggal di karantina untuk mendapatkan perawatan intensif.

Humas KBS Agus Supangkat mengatakan, hasil otopsi sementara menunjukkan, singa tersebut menderita radang paru-paru. Menurut Agus, penyakit itu terjadi akibat -salah satunya- kondisi kandang dan lingkungan yang tidak sehat.

Seperti pernah diberitakan, lebih dari 50 persen satwa KBS memang kedapatan menderita radang paru-paru atau pneumonia. ''Salah satu yang menderita pneumonia hebat ya si Osama itu,'' terang Agus.

Selain radang paru-paru, Osama diindikasikan menderita kanker. Penyakit itu menyerang jantung dan ginjalnya. Ibarat manusia, penyakit yang diderita Osama memang tergolong komplikasi. Sejak tiga bulan lalu, ia juga lumpuh. Kalaupun bisa jalan, Osama harus ngesot. ''Kelumpuhan itu terjadi karena ia habis jatuh dari kandangnya,'' imbuh Anthan Warsito, kepala record data KBS.

Osama bukan hasil perkembangbiakan singa di KBS. Hewan yang memiliki nama ilmiah panthera leo itu diperoleh KBS dari pemberian Pusat Penyelamat Satwa Cikananga (PPSC) Bogor. Saat dikirimkan ke KBS, usia Osama sekitar empat tahun. ''Saat itu usianya masih tergolong produktif,'' ujar Agus.

Kematian Osama mengakibatkan koleksi singa Afrika di KBS berkurang. Saat ini singa Afrika tinggal lima ekor, terdiri atas satu jantan dan empat betina. Anthan Warsito yang mendampingi Agus menjelaskan, kondisi lima singa Afrika itu kini tergolong sehat. Usia mereka 6-12 tahun. ''Ada yang tergolong tua, tapi dari laporan yang masuk, kondisinya masih sehat,'' terangnya.

Tampaknya, kematian Osama tidak akan menjadi pemungkas pagebluk di KBS. Sebab, sejumlah satwa kini masuk dalam daftar penanganan medis karena menderita penyakit yang cukup parah. Berdasar data record KBS, setidaknya, sampai Agustus lalu, 28 satwa masuk dalam perawatan medis.

Jumlah itu tentu akan terus bertambah mengingat sejumlah problem lingkungan satwa belum mendapatkan pembenahan. Di antara 28 satwa yang sakit tersebut, kondisi paling kritis dialami bison dan komodo. Diprediksi, usia dua satwa itu tidak lama lagi. Sebab, selain sakit, bison betina tersebut dalam kondisi stres akibat tidak memiliki pasangan.

Tembok KBS Ambruk

Sial benar nasib Abdul Ghofur dan Brian Pralingga. Rencana mereka rekreasi bersama keluarga di Kebun Binatang Surabaya (KBS) berakhir tidak menyenangkan. Mobil mereka rusak gara-gara tertimpa tembok KBS yang secara tiba-tiba runtuh.

Kerusakan paling parah menimpa mobil milik Ghofur, warga Tanjung Bumi, Bangkalan. Kaca belakang dan bagian belakang bodi mobil bernopol M 1182 GA tersebut ringsek. Mobil kijang Brian di sebelahnya, yang merupakan kendaraan pengunjung dari Bojonegoro itu, juga jadi korban. Sebagian kaca belakangnya pecah.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 14.00. "Tiba-tiba saja temboknya runtuh tanpa sebab," kata Hamid, salah seorang saksi mata yang melihat langsung peristiwa itu. Diduga, tembok setinggi 2 meter tersebut runtuh karena keropos dimakan usia. "Tembok itu sudah berusia 30 tahun lebih," ungkap Humas KBS Agus Supangkat.

Agus berjanji bahwa pihak KBS akan memberikan ganti rugi 50 persen dari taksiran kerugian yang dialami dua mobil tersebut. Dia beralasan, dua mobil itu parkir bukan di tempat resmi yang dikelola KBS, melainkan di tempat yang dikelola warga. "Ini sebagai pembelajaran juga agar pengunjung parkir di tempat yang sudah disediakan," tuturnya.

KBS bersedia mengganti 50 persen berdasar beberapa pertimbangan. Di antaranya, pengguna dua mobil tersebut berkunjung ke KBS dan yang menimpa mobil mereka adalah tembok KBS.

Untuk menghindari terjadinya hal yang sama di kemudian hari, KBS berjanji melakukan revitalisasi dan perbaikan secara menyeluruh. "Mulai kondisi satwa, kondisi kandang, maupun sarana yang lain," tegasnya. Dua pemilik mobil itu menolak berkomentar. (gun/nji/c3/c9/nw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANTUN LUCU