B-cak 27 september 2010
[ Senin, 27 September 2010 ]
Hermawan Kartajaya: Delapan Tahun Surabaya-Praha (1)
Diplomasi Mi Instan hingga Sepeda Merek Jawa
Bahwa Praha adalah kota yang cantik, itu sudah ada di kepala saya sejak lama. Karena itu, ketika sudah mulai bosan dengan kota-kota metropolitan di Eropa Barat, saya berpikir untuk melirik Praha, Republik Ceko.
---
KETIKA itu, pada 2000, saya memang harus mengajar selama seminggu di St Gallen Business School di Kota St Gallen, Swiss. Karena itu, sekalian aja sesudah dari situ saya cari penerbangan ke Praha walaupun harus transit di Amsterdam, Belanda.
Di atas pesawat yang sedang menuju ke Praha, tiba-tiba saya mendengar sayup-sayup percakapan dalam bahasa Indonesia. Setelah saya dekati, akhirnya saya tahu, mereka berdua sedang bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Praha. Wah... bagus juga, karena saya tidak punya kenalan siapa pun di Ceko dan tidak tahu apa pun tentang Praha.
Keluar bandara, saya langsung diantar ke hotel, lalu berkeliling kota untuk berkenalan dengan Praha. Saat itulah saya bertemu dengan distributor Indomie di Ceko. Ternyata, Indomie di sana dianggap sebagai mi instan dengan kualitas terbaik jika dibandingkan dengan mi merek lain dari Asia. Saya juga semakin tahu bahwa sejak zaman Bung Karno dulu, hubungan Indonesia-Ceko (ketika itu Cekoslovakia) memang mesra.
Tak aneh bila banyak mahasiswa RI yang belajar di sana waktu itu "tidak berani" pulang di zaman Orde Baru karena perbedaan politik.
Baru pada 1998, banyak di antara mereka yang pulang ke Indonesia. Sekarang, pada umumnya, orang Ceko tahu dan suka Indonesia.
Nah, dari "Indomie Connection" itulah, akhirnya saya berkenalan dengan Duta Besar (Dubes) Ceko untuk Indonesia Milan Sarapatka, waktu itu di Jakarta. Kami jadi teman pribadi karena Milan dulunya ternyata juga pengusaha yang sudah sering ke Indonesia. Dan, Dubes Milan juga yang menawari saya untuk jadi konsul kehormatan (Konhor) Republik Ceko di Surabaya.
Setelah menjalani proses administrasi dan wawancara mendalam di Deplu Ceko di Praha dan Deplu RI di Jakarta selama lebih dari setahun, akhirnya saya dilantik sebagai Konhor Ceko untuk wilayah jurisdiksi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Kantor pertama di Graha Famili H-27 diresmikan Deputy Prime Minister yang juga Menteri Luar Negeri Republik Ceko Jan Kavan pada 3 Februari 2002.
Selanjutnya, Milan digantikan Dubes Jaroslav Vesely. Sejak saat itulah saya memfasilitasi kerja sama-kerja sama Republik Ceko dan pemerintah DIJ, terutama dengan Pak Sultan Hamengku Buwono X. Hingga ada beberapa ahli lapangan terbang dari Republik Ceko yang ikut membantu melakukan studi perluasan Bandara Jogja.
Dubes Jaroslav Vesely pulang, Dubes Pavel Rezak dikirim ke Jakarta. Beliaulah yang meresmikan Kantor Konhor Ceko di Darmo Square R-8, Raya Darmo 54-56, Surabaya, pada 18 November 2007.
Republik Ceko, karena lokasinya, memang benar-benar bisa jadi "pintu gerbang" masuk Eropa bagi para pengusaha Indonesia. Sedangkan Indonesia, sebagai pasar paling besar di Asia Tenggara, bisa menjadi "pintu gerbang" masuk ASEAN untuk produk-produk Ceko. Ceko yang berpisah dari Slovakia pas 1 Januari 1993 ini punya banyak teknologi kualitas Eropa Barat dengan harga Eropa Timur.
Kalau berkunjung ke Museum Sampoerna, Surabaya, Anda akan melihat sepeda motor buatan Ceko merek Jawa di situ. Tak banyak yang tahu bahwa sepeda itu buatan Cekoslovakia dan sangat terkenal sejak zamannya. Begitu juga mobil merek Skoda yang sekarang dimodernkan oleh Volkswagen.
Untuk industri pariwisata apalagi. Walaupun hanya berpenduduk kira-kira sebelas juta, Ceko bisa dikunjungi sampai seratus juta turis, termasuk cross-border tourists. Seluruh negara Ceko memang indah dan Praha seperti a Museum City. Banyak tempat yang diakui dan dilindungi badan-badan internasional. Semua orang Indonesia yang sudah ke sana pasti mengatakan bahwa Praha atau Praque is Paris of the East!
Berjalan kaki melintasi Charles Bridge menuju Praque Castle hukumnya wajib bagi turis. Di sepanjang perjalanan, selain bisa menikmati hawa yang nyaman, bisa street-shopping hasil karya para seniman. Kalau sudah sampai di castle yang ada di atas bukit, pemandangan seluruh Kota Praha akan terlihat indah. Saya beruntung pernah menyertai Pak Sultan Hamengku Buwono X melakukan perjalanan itu, bahkan didampingi wali kota Praha. Di Praha para turis juga biasanya akan sangat betah di Old Town Square atau Staromestske Namesti yang punya berbagai bangunan gereja.
Juga Wenceslas Square tidak kalah bagusnya. Dua tahun lalu, saya bersama Alwi Hamu (wakil direktur Jawa Pos) yang menjadi Konhor Republik Ceko untuk Indonesia Timur berkedudukan di Makassar diundang keliling Ceko. Waktu itu kami mengikuti Konferensi Konhor Ceko Sedunia di Praha. Seperti pertemuan PBB kecil, saya bertemu perdana menteri, menteri luar negeri, dan pejabat lain, juga dengan semua Konhor dari berbagai bangsa.
Ke Praha tak lengkap jika tak nonton teater. Ada The National Theater, yang didirikan pada 1868-1883 oleh Josef Zitek dan masih eksis hingga sekarang. Juga ada banyak pertunjukan kesenian lain, seperti State Opera, Rudolfinum, Stavovske Divadlo, dan Obecni dum. Semuanya punya pertunjukan kelas dunia dengan gaya klasik khas Eropa Timur.
Seluruh negara Ceko, termasuk Kota Praha, menjadi begitu cantik juga karena orang Ceko cinta damai. Mereka tidak ingin berjuang dengan kekerasan. Negara yang mayoritasnya Katolik itu terkenal dengan Velvet Revolution. Peristiwa penggulingan rezim komunis yang dimulai sejak 1948 tersebut berjalan dengan damai selama enam minggu, yaitu 17 November sampai 29 Desember 1989.
Momentum jatuhnya Tembok Berlin, gerakan solidaritas di Gdansk, Polandia, serta konsep glasnost dan perestroika dari Gorbachev tidak disia-siakan begitu saja. Demonstrasi damai berlangsung di Praha ketika itu yang akhirnya mengantar pemimpin Civic Forum Vaclav Havel jadi presiden pertama nonkomunis pada 29 Desember 1989.
Dengan naiknya Havel, pemogokan besar berakhir dan Velvet Revolution pun berakhir. Maka, berakhir pula masa pemerintahan komunis di Cekoslovakia selama empat dekade.
Hari ini, 28 September 2010, setelah lebih dari delapan tahun jadi Konhor Republik Ceko di Surabaya, saya dan Dubes Republik Ceko Pavel Rezak akan jadi tuan rumah perayaan St Wenceslas Day yang sekaligus juga merupakan The Day of Czech Statehood.
Semoga perayaan sederhana dari Statehood od Day of Czech Republic di D Club Surabaya ini bisa lebih mengakrabkan lagi hubungan Republik Ceko dan Republik Indonesia. Baik di tingkat pemerintahan maupun tingkat masyarakat. (*)
[ Senin, 27 September 2010 ]
Soekarwo Bantah Intervensi Pelantikan Wali Kota Surabaya
SURABAYA - Pemprov Jatim menolak anggapan terlalu mengintervensi penjadwalan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini-Bambang Dwi Hartono. Upaya pemprov menerbitkan surat kawat nomor 131/12286/011/2010 kepada Ketua DPRD Surabaya tertanggal 25 September 2010 dianggap sebagai bentuk demokratisasi.
Pihak pemprov mempersilahkan DPRD Surabaya sebagai tuan rumah untuk menjadwalkan pelantikan melalui badan musyawarah (bamus). Sedangkan gubernur bertugas sebagai wakil pemerintah pusat sebagaimana UU nomor 12 tahun 2008 dan PP nomor 6 tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah.
''Prinsipnya, silakan DPRD rapat membahas agenda pelantikan. Yang penting waktunya sinkron dengan pemprov,'' ungkap Gubernur Jatim Soekarwo usai halalbihalal dengan Kerukukan Warga Kalimantan di DBL Arena, Surabaya kemarin (26/9).
Terkait beberapa kemungkinan Risma-Bambang dilantik pada Selasa (28/9) besok atau bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila pada Jumat (1/10), Soekarwo menyatakan tidak ada masalah. Asalkan keputusan tanggal pelantikan tersebut berdasarkan rapat DPRD Surabaya yang dijadwalkan berlangsung hari ini.
Soekarwo mengatakan, jika pilihan pelantikan dijadwalkan pada dua opsi itu (28 September dan 1 Oktober), dia mengisyaratkan jam pelantikan tidak bisa dilaksanakan pagi hari. Alasannya, pada paginya, dia dijadwalkan menghadiri halalbihalal PMI Jatim di Madiun dan menjadi inspektur upacara Hari Kesaktian Pancasila.
Sehingga, pelantikan baru bisa dilaksanakan di atas siang hari. Di sisi lain, pihaknya sudah menginformasikan jika Soekarwo pada 29-30 September 2010 dinas ke luar kota untuk menghadiri pertemuan lanjutan musyawarah perencanaan pembangunan nasional dan audiensi dengan Wakil Presiden RI Boediono. Agenda dua hari itu dilaksanakan di Jakarta.
Mantan Sekdaprov itu juga menepis tudingan tarik ulur jadwal pelantikan karena kelambanan pemprov mengajukan ke kemendagri maupun sebagai bargaining politik lantaran pemkot menolak proyek nasional tol tengah kota. Dia menyatakan, jika pelantikan dianggap lama, hal itu dikarenakan masalah administrasi dan masalah nonteknis.
Soekarwo menerangkan, DPRD Surabaya menyerahkan berkas permohonan pelantikan hingga dua kali. Yakni pada 2 dan 6 September lalu. Pada penyerahan pertama, pihaknya terpaksa mengembalikan karena berkas kurang lengkap. Pada penyerahan kedua, setelah berkas dilengkapi, pihaknya langsung menyerahkan ke Kemendagri pada 8 September.
Alasan pelantikan terkesan lama adalah cuti lebaran. Mendagri Gamawan Fauzi baru menandatangani surat pelatikan Risma pada 17 September. ''Lamanya proses penetapan di Jakarta.'' (sep/mus/fid)
Hermawan Kartajaya: Delapan Tahun Surabaya-Praha (1)
Diplomasi Mi Instan hingga Sepeda Merek Jawa
Bahwa Praha adalah kota yang cantik, itu sudah ada di kepala saya sejak lama. Karena itu, ketika sudah mulai bosan dengan kota-kota metropolitan di Eropa Barat, saya berpikir untuk melirik Praha, Republik Ceko.
---
KETIKA itu, pada 2000, saya memang harus mengajar selama seminggu di St Gallen Business School di Kota St Gallen, Swiss. Karena itu, sekalian aja sesudah dari situ saya cari penerbangan ke Praha walaupun harus transit di Amsterdam, Belanda.
Di atas pesawat yang sedang menuju ke Praha, tiba-tiba saya mendengar sayup-sayup percakapan dalam bahasa Indonesia. Setelah saya dekati, akhirnya saya tahu, mereka berdua sedang bekerja di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Praha. Wah... bagus juga, karena saya tidak punya kenalan siapa pun di Ceko dan tidak tahu apa pun tentang Praha.
Keluar bandara, saya langsung diantar ke hotel, lalu berkeliling kota untuk berkenalan dengan Praha. Saat itulah saya bertemu dengan distributor Indomie di Ceko. Ternyata, Indomie di sana dianggap sebagai mi instan dengan kualitas terbaik jika dibandingkan dengan mi merek lain dari Asia. Saya juga semakin tahu bahwa sejak zaman Bung Karno dulu, hubungan Indonesia-Ceko (ketika itu Cekoslovakia) memang mesra.
Tak aneh bila banyak mahasiswa RI yang belajar di sana waktu itu "tidak berani" pulang di zaman Orde Baru karena perbedaan politik.
Baru pada 1998, banyak di antara mereka yang pulang ke Indonesia. Sekarang, pada umumnya, orang Ceko tahu dan suka Indonesia.
Nah, dari "Indomie Connection" itulah, akhirnya saya berkenalan dengan Duta Besar (Dubes) Ceko untuk Indonesia Milan Sarapatka, waktu itu di Jakarta. Kami jadi teman pribadi karena Milan dulunya ternyata juga pengusaha yang sudah sering ke Indonesia. Dan, Dubes Milan juga yang menawari saya untuk jadi konsul kehormatan (Konhor) Republik Ceko di Surabaya.
Setelah menjalani proses administrasi dan wawancara mendalam di Deplu Ceko di Praha dan Deplu RI di Jakarta selama lebih dari setahun, akhirnya saya dilantik sebagai Konhor Ceko untuk wilayah jurisdiksi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Kantor pertama di Graha Famili H-27 diresmikan Deputy Prime Minister yang juga Menteri Luar Negeri Republik Ceko Jan Kavan pada 3 Februari 2002.
Selanjutnya, Milan digantikan Dubes Jaroslav Vesely. Sejak saat itulah saya memfasilitasi kerja sama-kerja sama Republik Ceko dan pemerintah DIJ, terutama dengan Pak Sultan Hamengku Buwono X. Hingga ada beberapa ahli lapangan terbang dari Republik Ceko yang ikut membantu melakukan studi perluasan Bandara Jogja.
Dubes Jaroslav Vesely pulang, Dubes Pavel Rezak dikirim ke Jakarta. Beliaulah yang meresmikan Kantor Konhor Ceko di Darmo Square R-8, Raya Darmo 54-56, Surabaya, pada 18 November 2007.
Republik Ceko, karena lokasinya, memang benar-benar bisa jadi "pintu gerbang" masuk Eropa bagi para pengusaha Indonesia. Sedangkan Indonesia, sebagai pasar paling besar di Asia Tenggara, bisa menjadi "pintu gerbang" masuk ASEAN untuk produk-produk Ceko. Ceko yang berpisah dari Slovakia pas 1 Januari 1993 ini punya banyak teknologi kualitas Eropa Barat dengan harga Eropa Timur.
Kalau berkunjung ke Museum Sampoerna, Surabaya, Anda akan melihat sepeda motor buatan Ceko merek Jawa di situ. Tak banyak yang tahu bahwa sepeda itu buatan Cekoslovakia dan sangat terkenal sejak zamannya. Begitu juga mobil merek Skoda yang sekarang dimodernkan oleh Volkswagen.
Untuk industri pariwisata apalagi. Walaupun hanya berpenduduk kira-kira sebelas juta, Ceko bisa dikunjungi sampai seratus juta turis, termasuk cross-border tourists. Seluruh negara Ceko memang indah dan Praha seperti a Museum City. Banyak tempat yang diakui dan dilindungi badan-badan internasional. Semua orang Indonesia yang sudah ke sana pasti mengatakan bahwa Praha atau Praque is Paris of the East!
Berjalan kaki melintasi Charles Bridge menuju Praque Castle hukumnya wajib bagi turis. Di sepanjang perjalanan, selain bisa menikmati hawa yang nyaman, bisa street-shopping hasil karya para seniman. Kalau sudah sampai di castle yang ada di atas bukit, pemandangan seluruh Kota Praha akan terlihat indah. Saya beruntung pernah menyertai Pak Sultan Hamengku Buwono X melakukan perjalanan itu, bahkan didampingi wali kota Praha. Di Praha para turis juga biasanya akan sangat betah di Old Town Square atau Staromestske Namesti yang punya berbagai bangunan gereja.
Juga Wenceslas Square tidak kalah bagusnya. Dua tahun lalu, saya bersama Alwi Hamu (wakil direktur Jawa Pos) yang menjadi Konhor Republik Ceko untuk Indonesia Timur berkedudukan di Makassar diundang keliling Ceko. Waktu itu kami mengikuti Konferensi Konhor Ceko Sedunia di Praha. Seperti pertemuan PBB kecil, saya bertemu perdana menteri, menteri luar negeri, dan pejabat lain, juga dengan semua Konhor dari berbagai bangsa.
Ke Praha tak lengkap jika tak nonton teater. Ada The National Theater, yang didirikan pada 1868-1883 oleh Josef Zitek dan masih eksis hingga sekarang. Juga ada banyak pertunjukan kesenian lain, seperti State Opera, Rudolfinum, Stavovske Divadlo, dan Obecni dum. Semuanya punya pertunjukan kelas dunia dengan gaya klasik khas Eropa Timur.
Seluruh negara Ceko, termasuk Kota Praha, menjadi begitu cantik juga karena orang Ceko cinta damai. Mereka tidak ingin berjuang dengan kekerasan. Negara yang mayoritasnya Katolik itu terkenal dengan Velvet Revolution. Peristiwa penggulingan rezim komunis yang dimulai sejak 1948 tersebut berjalan dengan damai selama enam minggu, yaitu 17 November sampai 29 Desember 1989.
Momentum jatuhnya Tembok Berlin, gerakan solidaritas di Gdansk, Polandia, serta konsep glasnost dan perestroika dari Gorbachev tidak disia-siakan begitu saja. Demonstrasi damai berlangsung di Praha ketika itu yang akhirnya mengantar pemimpin Civic Forum Vaclav Havel jadi presiden pertama nonkomunis pada 29 Desember 1989.
Dengan naiknya Havel, pemogokan besar berakhir dan Velvet Revolution pun berakhir. Maka, berakhir pula masa pemerintahan komunis di Cekoslovakia selama empat dekade.
Hari ini, 28 September 2010, setelah lebih dari delapan tahun jadi Konhor Republik Ceko di Surabaya, saya dan Dubes Republik Ceko Pavel Rezak akan jadi tuan rumah perayaan St Wenceslas Day yang sekaligus juga merupakan The Day of Czech Statehood.
Semoga perayaan sederhana dari Statehood od Day of Czech Republic di D Club Surabaya ini bisa lebih mengakrabkan lagi hubungan Republik Ceko dan Republik Indonesia. Baik di tingkat pemerintahan maupun tingkat masyarakat. (*)
[ Senin, 27 September 2010 ]
Soekarwo Bantah Intervensi Pelantikan Wali Kota Surabaya
SURABAYA - Pemprov Jatim menolak anggapan terlalu mengintervensi penjadwalan pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih Tri Rismaharini-Bambang Dwi Hartono. Upaya pemprov menerbitkan surat kawat nomor 131/12286/011/2010 kepada Ketua DPRD Surabaya tertanggal 25 September 2010 dianggap sebagai bentuk demokratisasi.
Pihak pemprov mempersilahkan DPRD Surabaya sebagai tuan rumah untuk menjadwalkan pelantikan melalui badan musyawarah (bamus). Sedangkan gubernur bertugas sebagai wakil pemerintah pusat sebagaimana UU nomor 12 tahun 2008 dan PP nomor 6 tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah.
''Prinsipnya, silakan DPRD rapat membahas agenda pelantikan. Yang penting waktunya sinkron dengan pemprov,'' ungkap Gubernur Jatim Soekarwo usai halalbihalal dengan Kerukukan Warga Kalimantan di DBL Arena, Surabaya kemarin (26/9).
Terkait beberapa kemungkinan Risma-Bambang dilantik pada Selasa (28/9) besok atau bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila pada Jumat (1/10), Soekarwo menyatakan tidak ada masalah. Asalkan keputusan tanggal pelantikan tersebut berdasarkan rapat DPRD Surabaya yang dijadwalkan berlangsung hari ini.
Soekarwo mengatakan, jika pilihan pelantikan dijadwalkan pada dua opsi itu (28 September dan 1 Oktober), dia mengisyaratkan jam pelantikan tidak bisa dilaksanakan pagi hari. Alasannya, pada paginya, dia dijadwalkan menghadiri halalbihalal PMI Jatim di Madiun dan menjadi inspektur upacara Hari Kesaktian Pancasila.
Sehingga, pelantikan baru bisa dilaksanakan di atas siang hari. Di sisi lain, pihaknya sudah menginformasikan jika Soekarwo pada 29-30 September 2010 dinas ke luar kota untuk menghadiri pertemuan lanjutan musyawarah perencanaan pembangunan nasional dan audiensi dengan Wakil Presiden RI Boediono. Agenda dua hari itu dilaksanakan di Jakarta.
Mantan Sekdaprov itu juga menepis tudingan tarik ulur jadwal pelantikan karena kelambanan pemprov mengajukan ke kemendagri maupun sebagai bargaining politik lantaran pemkot menolak proyek nasional tol tengah kota. Dia menyatakan, jika pelantikan dianggap lama, hal itu dikarenakan masalah administrasi dan masalah nonteknis.
Soekarwo menerangkan, DPRD Surabaya menyerahkan berkas permohonan pelantikan hingga dua kali. Yakni pada 2 dan 6 September lalu. Pada penyerahan pertama, pihaknya terpaksa mengembalikan karena berkas kurang lengkap. Pada penyerahan kedua, setelah berkas dilengkapi, pihaknya langsung menyerahkan ke Kemendagri pada 8 September.
Alasan pelantikan terkesan lama adalah cuti lebaran. Mendagri Gamawan Fauzi baru menandatangani surat pelatikan Risma pada 17 September. ''Lamanya proses penetapan di Jakarta.'' (sep/mus/fid)
Komentar
Posting Komentar